DO'A MENGUBURKAN MAYIT
Ketika mayit dikuburkan disunnahkan membaca do'a berikut ini:
بسم الله الحمن الرحيم وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم اللهم افتح أبواب السماء لروحه واكرم نزوله ووسع مدخله ووسع له في قبره
Menurut sebagian keterangan cukup dengan kalimat do'a:
بسم الله وعلى ملة رسول الله
Dan Selanjutnya disunnahkan mengambil tanah galian kuburan dengan membaca surat al-Qadr: 7 X
Kemudian menambahkannnya dengan membuat 3 tuangan (bulatan) tanah dengan do'a-do'a sebagai berikut:
Pada tuangan tanah yang pertama dibaca do'a:
منها خلقناكم اللهم افتح أبواب السماء لروحه
Pada tuangan tanah yang kedua dibaca do'a:
وفيها نعيدكم اللهم جاف الأرض عن جنبيه
Pada tuangan tanah yang ketiga dibaca do'a:
ومنها نخرجكم تارة أخرى اللهم لقنه حجته
Faidah do'a-doa tersebut menurut Ibnu Munabbah akan menghilangkan siksa kubur selama 40 tahun dan membebaskan mayit dari siksa kubur
Do'a ini dinukilkan oleh al-faqir Drs. Cecep Parhan Mubarok, MH dari kitab Bughyah al-Mustarsyidin karangan al-Sayyid 'Abd al-Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar. Hal 95-96.
Ketika mayit dikuburkan disunnahkan membaca do'a berikut ini:
بسم الله الحمن الرحيم وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم اللهم افتح أبواب السماء لروحه واكرم نزوله ووسع مدخله ووسع له في قبره
Menurut sebagian keterangan cukup dengan kalimat do'a:
بسم الله وعلى ملة رسول الله
Dan Selanjutnya disunnahkan mengambil tanah galian kuburan dengan membaca surat al-Qadr: 7 X
Kemudian menambahkannnya dengan membuat 3 tuangan (bulatan) tanah dengan do'a-do'a sebagai berikut:
Pada tuangan tanah yang pertama dibaca do'a:
منها خلقناكم اللهم افتح أبواب السماء لروحه
Pada tuangan tanah yang kedua dibaca do'a:
وفيها نعيدكم اللهم جاف الأرض عن جنبيه
Pada tuangan tanah yang ketiga dibaca do'a:
ومنها نخرجكم تارة أخرى اللهم لقنه حجته
Faidah do'a-doa tersebut menurut Ibnu Munabbah akan menghilangkan siksa kubur selama 40 tahun dan membebaskan mayit dari siksa kubur
Do'a ini dinukilkan oleh al-faqir Drs. Cecep Parhan Mubarok, MH dari kitab Bughyah al-Mustarsyidin karangan al-Sayyid 'Abd al-Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar. Hal 95-96.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar